Selasa, 25 Juni 2013

Fatwa MUI tentang Risywah (Sogok) Ghulul (Korupsi) dan Hadiah kepada pejabat

Fatwa MUI
Jawaban pertanyaan dari tweet MUI tentang Risywah Korupsi dan Hadiah kepada Pejabat
dari Ketua MUI KH Sahl Mahfudh
1. Sesuatu yang haram mengambilnya, haram pula memberikannya. Kaidah Fiqh
2. Hai orang-orang yang beriman. janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil. Q.S. 4 : 29
3. ... supaya kamu dapat memakan sebagian dari harta orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.
4. dan janganlah kamu memakan harta sebagian yang lain diantara kamu dengan jalan batil dan jangan  kamu membawa urusan harta itu kepada hakim.
5. Semua lapisan masyarakat berkewajiban untuk memberantas dan tidak terlibat dalam praktek- praktek hal-hal tersebut (korupsi, suap dan hadiah kebatilan).
6. ... maka halal (tidak haram) bagi pemberi yang memberikan hadiah itu, tetapi bagi pejabat haram menerimanya.
7. Jika antara pemberi hadiah pemberi hadiah dan pejabat ada sesuatu urusan, baik sebelum atau sesudah pemberian hadiah tidak bertujuan untuk yang batil.
8. .. haram memberikannya apabila pemberian dimaksud bertujuan untuk meluluskan sesuatu yang batil (bukan haknya).
9. Jika antara pemberi hadiah dan pejabat terdapat urusan (perkara), maka bagi pejabat haram menerimanya, bagi pemberi juga haram memberikan.
10. Jika pemberian hadiah dilakukan sebelum seseorang memegang jabatan, maka pemberian seperti itu hukumnya halal, demikian juga yang menerimanya.
11. MELAKUKAN KORUPSI HUKUMNYA ADALAH HARAM.
12. MEMBERIKAN RISYWAH (SUAP) DAN MENERIMANYA HUKUMNYA HARAM.
www.agussubandicom@yahoo.co.id